Jakarta, Aktual.co — Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Salamuddin Daeng menyatakan pemerintah gagal menangani perekonomian Indonesia.

“Pemerintah gagal dalam memahami problem pokok ekonomi Indonesia. Ekonomi kita masih didominasi modal asing dan ditopang utang luar negeri yang besar, serta daya beli masyarakat yang rendah,” ujar Daeng pada Diskusi Aktual Forum di Warung Komando, Tebet, Jakarta, Minggu (5/4).

Daeng juga menyebut pemerintah gagal memahami atau menjalankan strategi dan stabilitas ekonomi. Serta, pemerintah gagal memperbaiki ekonomi masyarakat bawah.

“Rencana pemerintah terlalu bombastis,  fiskal dan penerimaan pajaknya nggak berkaca pada perkembangan ekonomi yang terjadi,” kata Daeng.

Selain itu, lanjut Daeng, pemerintah juga gagal memimpin lembaga pemerintahan dan lembaga negara. “Pengawasan berada di Otoritas Jasa Keuangan lalu lintas keuangan dipegang BI,” katanya.

Sementara itu, kegagalan pemerintah menjaga stabilitas politik dimana ada benturan parpol yang ikut memperkeruh suasana.

“Sehingga tidak ada sandaran untuk orang yang berinvestasi di Indonesia,” tambahnya.

Daeng mengatakan, fenomena ekonomi sekarang lebih buruk dari 1998. “98 masih surplus, sekarang suprlus perdagangan USD700 juta , sebulan tidak mungkin sanggup nutup PDB,” katanya lagi.

Sementara, terkait nilai mata uang rupiah yang melemah, Daeng menilai nilai tukar terhadap dollar akan terus meningkat.

“Saya sulit yakin nilai tukar dollar berhenti di Rp.13000, ini akan bergerak terus ke atas. Rasanya bergerak ke angka 16000,” tutup Daeng.

Artikel ini ditulis oleh: