Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Otjim Supriatna menilai kenaikan harga BBM bersubsidi memperburuk kondisi perekonomian nelayan di daerah itu.
“Nelayan yang paling terpukul dengan kanaikan harga BBM subsidi, karena tidak naikpun nelayan di Kabupaten Kotim kesulitan mendapatkan BBM subsidi,” katanya di Sampit Minggu (5/4).
Selain sulit, harga BBM di tingkat nelayan juga sangat mahal, yakni antara Rp10.000-Rp12.000/liter. Bahkan, nelayan kesulitan mendapat BBM subsidi karena di Kotim belum ada yang namanya stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan (SPBN).
Selama ini untuk memenuhi kebutuhan BBM kapalnya para nelayan membeli dari pengecer yang harganya lebih tinggi dari harga BBM subsidi sebenarnya.
Para nelayan tersebut membeli BBM dari pengecer karena tidak ada pilihan lain, sebab mereka membeli BBM subsidi ke SPBU tidak dilayani, bahkan tidak jarang mereka diusir oleh pengelola SPBU.
“Naiknya harga BBM subsidi sama halnya dengan membunuh nelayan secara perlahan. Mengapa saya katakan demikian karena BBM merupakan nafas nelayan. Tanpa BBM mereka tidak dapat melaut dan dengan tidak melaut maka mereka tidak memiliki penghasilan,” katanya.
Kebijakan pemerintah pusat selama ini tidak berpihak pada rakyat kecil, dampak dari naiknya BBM subsidi juga diikuti dengan naiknya sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras dan lainnya.
Pemerintah harus dengan segera mengatasi permasalahan ini agar para nelayan tersebut benar-benar tidak mati karena tidak memiliki penghasilan.
Sementara itu, Ijuh(51) salah seorang nelayan Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotim mengaku tidak mampu membeli BBM untuk kebutuhan kapalnya dana beberapa hari terakhir terpaksa tidak melaut.
“Untuk sementara ini kami bertahan dengan stok bahan makan lama, kami bekerja seadaannya menangkap ikan dengan perahu kecil yang dikayuh,” ucapnya.
Ia mengaku belum bisa melaut karena harga BBM subsidi sedang naik dan jika dipaksakan akan membuat mereka rugi karena biaya operasional tinggi.
Artikel ini ditulis oleh:

















