Jakarta, Aktual.com — PT Medco Energi Internasional Tbk mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter dalam rencana pengambilalihan 76 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menuturkan pembangunan smelter harus dilakukan perusahaan tersebut dalam pengelolaan tambang di NTB itu.

“Kami ingin nilai tambah yang lebih besar dan Pak Arifin menunjukkan rencana untuk membangun smelter, karena itu memang diwajibkan UU Minerba,” katanya di Jakarta, Rabu (25/11).

Menurut dia, meski tidak semua tambang memiliki kemampuan ekonomi untuk membangun smelter, tetapi perusahaan tambang raksasa seperti Newmont harus bisa membangun fasilitas pemurnian.

Rizal juga meminta perusahaan migas nasional itu untuk mengembangkan wilayah sekitar pertambangan, termasuk melebihkan kapasitas listrik untuk penggunaan masyarakat.

“Dia (Arifin) belajar dari pengalaman di negeri mau bikin elektrifikasi. jadi ngangkut dengan ‘railway’ (jalur rel) sehingga bisa lebih murah. Saya minta dilebihkan listriknya, selain menghemat biaya operasi tapi juga biar masyarakat sekitar dapat listrik,” katanya.

Rizal menjelaskan pengambilalihan saham Newmont oleh Medco diharapkan bisa mendorong pengembangan 10 destinasi wisata baru yang diantaranya adalah Flores dan Labuan Bajo.

“Kami ingin Pak Arifin bangun program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility/CSR) di sana supaya produk pertanian dan rakyat di situ, jadi ayam, ikan di sana bisa mensuplai tambang dan pengembangan destinasi wisata yang baru,” pungkasnya.

Presiden Direktur Medco Energi Internasional Tbk, Arifin Panigoro saat menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menjelaskan pihaknya menyiapkan smelter berkapasitas produksi 500.000 ton per hari dengan investasi sekitar 500 juta dolar AS hingga 600 juta dolar AS.

“Sekarang produksi sekitar 400.000 ton, dengan ukuran tembaga karena emasnya di sana tidak banyak, jadi kami bangun kapasitas 500.000 ton,” katanya.

Terkait lokasi, ada dua opsi pembangunan smelter yaitu di Banten atau di lokasi pertambangan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan