Jakarta, Aktual.com — IPMI International Business School mengingatkan pemerintah untuk segera membuat kebijakan yang mampu menahan kekurangan tenaga profesional di dalam negeri (brain drain) akibat migrasi ke negara lain untuk mencari upah yang lebih tinggi saat diberlakukan MEA akhir tahun ini.
“Tenaga profesional Indonesia diuntungkan, kesempatan mereka lebih luas, mobilitasnya lebih fleksibel dalam mencari gaji terbaik,” kata Executive Director IPMI International Business School, Jimmy M Rifai Gani di Jakarta, Kamis (26/11).
Menurutnya, profesional yang memiliki kualifikasi tinggi akan tertarik untuk mengembangkan karirnya di berbagai negara ASEAN yang memiliki standar gaji lebih tinggi dari Indonesia.
Adapun negara-negara di ASEAN yang memiliki standar gaji dan memiliki pendapatan lebih tinggi dari Indonesia adalah Singapura, Brunei dan malaysia akan menjadi tujuan para profesional Indonesia dan pada akhirnya Indonesia mengalami brain drain.
Ditinjau secara luas, hal ini akan semakin memperburuk kondisi bagi negara-negara lain yang sebelumnya sudah memiliki tingkat daya saing yang rendah.
Maka dari itu, Executive Director IPMI International Business School meminta pemerintah melihat kondisi yang akan terjadi ini, dan ia menyarankan pemerintah segera membuat program yang mampu meningkatkan jumlah tenaga profesional dan memperbaiki standar upah dan fasilitas pekerja.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka