Jakarta, Aktual.com — Harga minyak kembali jatuh akibat tingginya produksi global dan meningkatnya stok, sementara ketegangan di Timur Tengah di perkirakan akan mengganggu pasokan dan konsumsi.

Minyak mentah Brent turun 71 sen menetap di USD45,46 per barel, setelah sebelumnya turun lebih dari USD1 ke sesi rendah USD45,00 per barel.

West Texas Intermediate (WTI) berjangka, benchmark minyak mentah AS, yang 53 sen lebih rendah pada USD42,51 per barel pada 1957 GMT (1457 ET), setelah naik ke USD43,30 pada awal sesi.

Jatuhnya jet Rusia oleh Turki pada hari Senin membantu mendorong harga minyak pekan ini, meningkatnya ketegangan geopolitik bisa memukul pasokan Timur Tengah.

Selain itu penguatan dollar menekan minyak, karena membuat lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“OPEC telah sangat eksplisit bahwa tidak akan memangkas produksi dalam menghadapi harga rendah, dan dengan Iran kembali ke pasar, akan menghasilkan lebih dari 32 juta barel per hari,” kata Bjarne Schieldrop, analis komoditas utama di SEB di Oslo dilansir dari Reuters, Jumat (27/11).

Namun data WTI membantu mencegah kerugian yang lebih dalam meskipun perdagangan tipis karena hari libur Thanksgiving AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka