Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto kembali keluarkan kritik pedas atas sikap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kali ini, Prijanto menyindir telak sikap Ahok usai diperiksa BPK RI selama sembilan jam pekan lalu.
Prijanto menyitir komentar seorang tokoh yang mengatakan bukan Ahok namanya jika tidak membuat pernyataan kontroversial. “(Ahok itu) Teriak-teriak dulu, lalu minta maaf jika tahu salah. Begitu komentar tokoh media tersebut saat berbicara di televisi swasta,” ucap Prijanto, dalam pernyataan tertulis kepada Aktual.com, Minggu (29/11).
Pernyataan itu sengaja dipakai Prijanto, untuk mengeritik perilaku yang diperlihatkan Ahok, sebelum dan pasca pemeriksaan BPK RI.
Kata dia, Ahok mulai ‘ngamuk’ ke BPK saat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK DKI menemukan ketidakpatuhan atas aturan dan 38 temuan senilai Rp2 triliun lebih di APBD-P DKI Tahun Anggaran 2014.
Ditambah lagi, BPK DKI temukan indikasi kerugian daerah (DKI) hingga Rp191 miliar lebih terkait pembelian lahan RS Sumber Waras yang diduga melibatkan Ahok. “Ahok secara membabi buta menuduh ada pejabat BPK yang tidak menyukai dirinya,” ujar dia.
Menurut dia, kemarahan Ahok saat itu jelas menunjukkan kalau emosinya tidak terkontrol. “Marahnya tidak terukur, sampai menuduh tingkat kebersihan pejabat di BPK. Ahok lupa, pemeriksaan tersebut memang tugas BPK,” kata dia.
Berlanjut ketika 23 November lalu. Saat tantangan yang dilayangkan Ahok ke BPK untuk memeriksa dirinya jadi kenyataan. Pemeriksaan tersebut merupakan puncak pemeriksaan tim audit investigasi BPK RI atas kasus pembelian tanah Sumber Waras.
Tutur Prijanto, ‘kegemaran’ Ahok untuk marah sempat muncul lagi saat akan jalani pemeriksaan. Ahok kesal lantaran BPK melarang tim yang dibawa Ahok untuk merekam jalannya pemeriksaan. Tapi setelah jalani pemeriksaan, Ahok ‘bermanis-manis’ ke BPK dan kemudian minta maaf atas marahnya dia sebelum pemeriksaan. (Baca: Senyum ‘Palsu’ Ahok dan Tudingan Jebakan BPK)
Yang membuat Prijanto mengaku heran, Ahok usai diperiksa enteng saja berkomentar, “Gila ternyata administrasi Pemprov DKI amburadul.” (Baca: Diperiksa BPK Sembilan Jam, Ahok Merasa ‘Dikadalin’)
Pernyataan Ahok yang seperti itu, menurut dia, tanpa disadari sama saja dengan sebuah umpatan untuk dirinya sendiri. Lantaran Ahok merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas tertib adminstrasi dan tertib apapun di Pemprov DKI.
Dengan Ahok sendiri mengakui kalau administrasi keuangan Pemprov DKI amburadul, kata Prijanto, mata warga Jakarta pun akhirnya terbuka. Bahwa wajar saja laporan keuangan DKI mendapat predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK DKI. “Bagaimana tidak jeblok nilainya, wong Gubernurnya saja tidak tahu apa-apa,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: