Jakarta, Aktual.co — Ekonom Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Megawati Intitute mengungkapkan pemberian kompensasi untuk mengatasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan hal yang tidak tepat. Pasalnya, pemerintah belum memiliki database yang lengkap dan tepat sasaran.
“Kompensasi tidak tepat kalau dialokasikan kepada masyarakat yang tergolong mampu secara ekonomi,” ujar Ekonom Iman Sugema saat diskusi polemik sindo trijaya FM, bertajuk “Pusing Pala Rakyat”, Cikini, Jakpus, Sabtu (4/3).
Menurutnya, kompensasi tidak diperlukan karena saat ini pemerintah belum memiliki database yang tepat dalam memberikan kompensasi kepada orang yang berhak menerima dana kompensasi.
“Dari data kita, 70 persen kompensasi itu kebanyakan orang yang dalam tataran mampu, artinya tidak tepat sasaran,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















