Jakarta, Aktual.com – Setidaknya 18 warga sipil tewas dan 40 lainnya luka-luka dalam serangan udara yang kemungkinan dilakukan Rusia di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah barat daya, Minggu (29/11).
Sebuah kelompok pemantau mengatakan serangan-serangan itu menghantam kota Ariha di provinsi Idlib, yang dikendalikan oleh persekutuan pemberontak Tentara Penaklukan.
Persekutuan tersebut sebagian besar terdiri kelompok-kelompok Islamis, termasuk Front Al-Nusra dari jaringan Al Qaida, kata Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah.
Sejumlah wilayah di kota itu terkena serangan sementara operasi-operasi penyelamatan masih berlangsung. Sejumlah orang berada dalam keadaan luka parah, kata kelompok pemantau yang berpusat di Inggris itu.
Moskow, yang merupakan sekutu lama Damaskus, telah meningkatkan dukungannya bagi Presiden Bashar al-Assad pada 30 September dengan melancarkan serangan udara. Serangan itu ditujukan untuk menyokong posisi-posisi pasukan pemerintah Suriah beserta operasi darat mereka.
Moskow mengatakan pihaknya mengincar ISIS dan “teroris-teroris” lainnya, namun para pengkritik menuduh Moskow sebenarnya lebih menargetkan para pejuang Islamis pemberontak dan moderat sebagai sasaran.
Negara-negara tetangga Suriah menuding pesawat-pesawat Rusia sempat masuk ke wilayah udara mereka beberapa kali saat melaksanakan operasi serangan.
Rusia telah melancarkan serangan bertubi-tubi di Suriah utara pada pekan ini setelah Turki menembak jatuh pesawatnya di wilayah itu.
Turki berdalih pesawat tempur Rusia itu melanggar wilayah udaranya serta tidak mengindahkan peringatan agar mengubah arah. Namun, Rusia bersikeras pihaknya tidak melewati perbatasan.
Insiden tersebut membuat hubungan Ankara dengan negara pemasok energi terbesarnya itu menjadi buruk.
Pilot pesawat Rusia itu tewas ditembak oleh para pemberontak ketika ia melayang dengan parasut –setelah ia melontarkan tubuhnya dari pesawat yang terkena tembakan– sementara navigatornya diselamatkan oleh pasukan khusus Rusia dan Suriah.
Jenazah pilot akan diserahkan kepada perwakilan Rusia setelah diambil dari Suriah, kata Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu, Minggu.
Sebuah pesawat tempur Rusia baru-baru ini dari Suriah memasuki wilayah udara yang dikendalikan Israel. Namun, penyusupan itu sudah ditangani tanpa insiden, kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, Minggu.
Pada awal November, serangan udara yang dilancarkan Rusia menewaskan sekurang-kurangnya 11 warga sipil di dua kota di provinsi Idlib, kata Observatorium.
Sudah lebih dari 250.000 orang tewas sejak konflik Suriah meletus pada 2011.
Artikel ini ditulis oleh: