Presiden Joko Widodo memberikan arahannya pada sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/11). Presiden Joko Widodo meminta seluruh menterinya merencanakan program kerja 2016 dengan baik dan matang serta belajar dari pelaksanaan program 2014-2015 sehingga tidak ada lagi regulasi dan kebijakan yang bertabrakan dengan kementerian/lembaga lainnya atau menjadi polemik di masyarakat dan sesuai dengan Nawacita. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Surabaya, Aktual.com – Kegaduhan yang dilakukan para menteri ini disebabkan oleh beberapa faktor satu diantaranya faktor kemarahan menteri karena aibnya terbuka sehingga membuat gaduh dan membuat ulah tanpa mengindahkan bahwa dia adalah bawahan presiden.

Demikian disampaikan Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hariyadi, di Surabaya, Selasa (1/12).

“Akibat aibnya tercuatkan ke publik sehingga para menteri ini melakukan kegaduhan dengan ulah-ulah yang bisa disebut aneh. Saya tidak mengerti dengan semua ini juga,” jelasnya. (Baca: Kabinet Gaduh, Masing-masing Menteri Punya Kepentingan Sendiri)

Hariyadi meyakini, bahwa teguran Presiden yang kesekian kalinya akan terjadi lagi, karena para menteri ini masih sibuk untuk mencari hati kepada Presiden sendiri. “Ini tantangan Presiden untuk melakukan manajemen penghentian atas kegaduhan. Entah apa pendekatan yang akan dilakukan presiden nantinya,” tutupnya.

Sebelumnya, statemen atau pernyataan serta ulah para menteri di Kabinet Kerja amat sangat menganggu stabilitas politik dan ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hariyadi, di Surabaya, Selasa (1/12).

Artikel ini ditulis oleh: