Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan situasi di Laut China Selatan sudah mulai kondusif.

“Kondisinya saat ini sudah tingkat kuning (melunak) dari sebelumnya merah (memanas). Sudah mereda berkat diplomasi kami,” kata Menhan setelah melakukan pertemuan dengan Menkopolhukam di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (2/12).

Dia menyebutkan, sengketa kepemilikan wilayah Natuna sehubungan dengan konflik Laut China Selatan tidak perlu dikhawatirkan lagi.

“Dengan catatan perseteruan kepemilikan Natuna tidak lagi diprovokasi kembali oleh negara-negara yang berkonflik di Laut China Selatan seperti Tiongkok, Vietnam, dan Filipina,” kata Menhan.

Sebelumnya, Menhan menyatakan untuk menghadapi perkembangan situasi di Laut China Selatan perlu dikedepankan pendekatan diplomasi pertahanan.

“Saya sampaikan bahwa penyelesaian Laut China Selatan harus dilakukan melalui langkah-langkah yang konkret dan konstruktif,” kata Menhan di Kampus Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Kamis (12/11).

Menhan mengajak seluruh pihak yang bersengketa di Laut China Selatan, yaitu ASEAN dan Tiongkok untuk menghormati Pasal 8 Piagam PBB yang menyatakan setiap sengketa di kawasan diselesaikan oleh kawasan itu sendiri (regional settlement).

“Salah satu implementasi konsep tersebut adalah proposal pelaksanaan patroli perdamaian bersama di Laut China Selatan,” kata Menhan.

Menhan juga menyampaikan dalam pertemuan dengan Menkopolhukam itu, dirinya melaporkan hasil kunjungannya dari Belanda dan Jerman. Namun, Menhan tidak menjelaskan lebih jauh terkait hasil kunjungannya ke Belanda dan Jerman tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu