Jakarta, Aktual.com — Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepolisian RI terkait kaburnya empat tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara, usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Setempat.

“Ya kami sudah koordinasi dengan kepolisian untuk mengatasinya,” kata Yasonna setelah rapat koordinasi (rakor) terkait optimalisasi peran Badan Narkotika Nasional (BNN) di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (2/12).

Sementara itu, menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, pihaknya sudah melakukan pengejaran terhadap empat tahanan tersebut. Saat disinggung terkait hanya satu ada petugas dan para tahanan itu tidak diborgol, Kapolri menyatakan akan mengeceknya terlebih dahulu.

“Kami cek, apakah memang seperti itu atau mungkin ada yang tidak masuk (personel keamanannya), itu kan harus kami cek,” kata Badrodin.

Dia menjelaskan walaupun hanya ada satu petugas keamanan yang menjaga di mobil tahanan seharusnya semua tahanan tersebut tetap diborgol.

“Kan ada gemboknya untuk pengamanan. Nah masalahnya sekarang apakah ada kelalaian atau tidak. Karena kendaraan tahanan itu semua ada jerujinya dan tahanannya berada di dalam,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang Jakarta Timur, Asep Sutandar, di Jakarta, Selasa, mengakui terdapat empat tahanan titipan Kejari Jakarta Utara yang belum kembali ke Rutan.

“Kami beri izin 82 tahanan menjalani sidang, namun saat kembali jumlahnya tidak lengkap hanya 78 orang,” kata Asep.

Asep mengungkapkan empat tahanan yang diduga kabur itu merupakan tanggung jawab petugas Kejari Jakarta Utara yang melakukan pendampingan. Dia menuturkan telah mendapatkan kronologis perihal empat tahanan yang menghilang di luar lingkungan Rutan tersebut.

Asep menambahkan empat tahanan itu menempati Blok Citarum dan Barito Rutan Cipinang Jakarta Timur sejak beberapa bulan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu