Jakarta, Aktual.com — Wakil Sekretaris Jenderal (Waskita) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan soal dugaan kecurangan secara sistematis dalam penyelenggaraan pemilihan presiden 2014 lalu, khususnya di Papua.
Dalam lanjutan sidang dugaan pelanggaran etik Ketua DPR RI Setya Novanto, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) diketahui memperdengarkan barang bukti berupa rekaman. Dimana dalam rekaman tersebut, MR yang diduga Riza Chalid membeberkan dugaan pelanggaran pada pilpres 2014 lalu di Papua.
Riza mengatakan bagaimana operasi pemenangan Jokowi di Papua melibatkan aparatur kepolisian melalui sisten noken, berikut daerah-daerah lain melalui pimpinan kepolisian atau Polda. Digerakkan pula pemenangan melalui Babinmas.
“Riza Chalid itu kan selain mendukung Pak Hatta (Rajasa) juga mendukung Jokowi. Waktu itu dia (Riza Chalid) kan intens juga rapat pemenangan Jokowi dengan Pak Hendropriyono,” kata Andre saat dihubungi, Jumat (4/12).
Dukungan ke pasangan Prabowo-Hatta, kata dia, dilakukan Riza dengan datang ke Polonia, Jakarta Timur. Polonia diketahui sebagai markas besar pemenangan pasangan capres Prabowo dan cawapres Hatta pada pilpres 2014 lalu.
Singkatnya, dalam prosesnya tim pemenangan Prabowo-Hatta mengetahui adanya kecurangan di Papua. Tim Prabowo-Hatta sudah menyampaikan komplain kepada penyelenggara pemilu setempat berikut penyelenggara pemilu pusat.
Hal yang sama dilakukan pada persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Yakni dengan menghadirkan sejumlah saksi secara langsung dari Papua. Saksi dengan runtut menjelaskan bagaimana kecurangan demi kecurangan di Bumi Cenderawasih.
“Akan tetapi MK menganggap, kalaupun dilakukan pemilihan ulang di Papua, tidak akan merubah hasil pilpres makanya diambangkan,” terang Andre.
Kecurangan di Papua ini, lanjut dia, baru satu wilayah atau propinsi. Padahal, waktu itu tim pemenangan Prabowo-Hatta mempermasalahkan juga daerah-daerah lainnya. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu MK tidak membongkar seluruh kecurangan-kecurangan yang dimohonkan tim hukum Prabowo-Hatta.
“Semuanya terjawab kan sekarang, ada kecurangan di Pilpres,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh: