Jakarta, Aktual.co — Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan bahwa Pemerintah perlu mengimbangi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kenaikan penyerapan tenaga kerja guna mengantisipasi merosotnya daya beli masyarakat.
“Kenaikan harga BBM ini diimbangi dengan kenaikan penyerapan tenaga kerja atau enggak, itu yang harus dilihat dulu,” kata Enny saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (3/4).
Ia menerangkan, apabila pemerintah tidak memperhatikan penyerapan tenaga kerja pasca kenaikan BBM, maka yang terjadi adalah penurunan daya beli masyarakat.
“Khususnya masyarakat menengah ke bawah,” ucap dia.
Lanjutnya, kenaikan harga BBM ini juga diperkirakan akan turut mendorong harga-harga lainnya merangkak naik.
“Banyak pihak merasa khawatir jika kenaikan harga tersebut akan membuat golongan rentan miskin masuk dalam golongan miskin dan masyarakat golongan miskin akan semakin kesulitan membiayai hidupnya. Beban biaya hidup kan jadi bertambah, yang rentan miskin nanti turun jadi miskin,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid















