Banda Aceh, Aktual.co — Meski peristiwa penembakan dua anggota TNI telah berlangsung sepekan lalu, namun hingga kini warga di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara masih takut datang ke kebun. Mereka khawatir akan terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata yang diduga masih bersembunyi di kawasan hutan itu.
Hingga saat ini, gabungan polisi dan TNI terus memburu pelaku yang menembak mati dua personel intel Kodim 0103 Aceh Utara itu.
Salah seorang warga Nisam Antara, Usman (30) kepada Aktual.co, Jumat (3/4) menyebutkan mereka masih khawatir untuk beraktivitas ke kawasan perkebunan.
“Tidak ada larangan dari aparat kemanan untuk pergi ke kebun. Namun, sebagian besar warga enggan ke kebun karena khwatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, khawatir terjebak dalam kontak tembak aparat keamanan yang memburu kelompok bersenjata itu,” beber Usman.
Pasca kejadian penembakan tersebut, lanjut Usman, hanya beberapa warga yang berani beraktivitas di areal perkebunan. Padahal, masyarakat kawasan itu menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian.
“Jika pun ada yang berani ke kebun, itu jumlahnya sangat sedikit. Kami harap, kondisi Nisam Antara ini segera pulih kembali,” terangnya.
Sementara itu, Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi menyebutkan pihaknya terus mengintensifkan pengejaran terhadap pelaku penembakan anggota TNI tersebut.
Kata dia, saat ini sekitar 135 polisi dari dua satuan setingkat kompi (SSK) berada di kawasan Aceh Utara untuk menangkap pelaku. Kapolda optimis pihaknya bisa menemukan pelaku pembunuhan dua personel TNI itu.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota intel Kodim Aceh Utara tewas akibat ditembak setelah diculik kelompok bersenjata api di pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, 23 Maret 2015. Kedua korban adalah Sertu Indra dan Serda Hendrianto.
Kabar penemuan jenazah dua TNI itu telah beredar sejak Senin malam. Pasalnya sejumlah warga dan santri sempat melihat dua jenazah anggota TNI dalam kondisi telungkup, di kebun pinang milik Hj Ramulah warga desa setempat, pinggir jalan Dusun Bate Pila. Keduanya diduga disiksa dan ditembak dalam jarak dekat.
Artikel ini ditulis oleh:

















