AppleMark

Jakarta, Aktual.com — Polemik pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, bisa berujung pada perombakan kabinet Jilid II. Pasalnya, dengan terungkap rekaman pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Muhammad Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin, Jokowi akan lebih mudah mengganti menterinya yang diduga ikut bermain.

Demikian disampaikan Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio di Jakarta, Sabtu (5/12).

“Saya pernah mendengar bahwa tiap orang di kabinet merasa lebih pintar dari Jokowi. Ini katanya mau ada reshuffle setelah pilkada. Tapi apakah menteri yang dianggap sebagai teman dekat, berani di reshuffle?” ujar Hendri.

Menurut Hendri, polemik politik yang terjadi menjelang penutupan tahun 2015 ini sangat dimungkinkan terjadinya reshuffle kabinet mengingat ada beberapa pembantu Presiden yang tidak memahami konsep pembangunan Trisakti dan visi Nawa Cita yang selama ini digaungkan Presiden.

“Presiden Jokowi bisa tercatat sebagai Presiden repot, 1 tahun penuh dia harus memerintah di tengah situasi yang sangat gaduh‎,” kata Hendri.

reshuffle kabinet sangat dimungkinkan , mengingat ada beberapa pembantu Presiden yang tidak memahami konsep pembangunan Trisakti dan visi Nawa Cita yang selama ini digaungkan Presiden.

Tinggal kita lihat kata dia, siapa yang akan kena reshuffle. Apakah menteri yang ‘bermain’ atau menteri yang menjadi korban dari permainan.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan