Jakarta, Aktual.co —Novelis Remy Silado ikut mengomentari rencana Pemprov DKI melarang aktivitas politik di gelaran Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau ‘car free day’ (CFD) di kawasan Bundaran HI-Sudirman, Jakarta.
Menurut penulis novel Ca-Bau-Kan tersebut, jika pelarangan aktifitas politik benar terjadi, itu menunjukkan ketidakdewasaan Pemerintah Provinsi DKI. “Ini kan negara bebas. Orang yang ingin melakukan kegiatan politik di area Car Free Days pastinya bukan hanya ingin dilihat. Tetapi juga ingin menyampaikan pesan terhadap situasi yang sedang terjadi di negeri ini lewat ruang publik itu,” ucap pria kelahiran tahun 1945 itu, saat dihubungi Aktual.co, Jumat (3/4).
Remmy pun tegas tidak setuju pelarangan dan menyayangkan Pemprov DKI memunculkan wacana seperti itu. Sambung dia, kebijakan yang membatasi masyarakat untuk berekspresi itu tidak bisa diterima. “Buat saya, kalau sampai terjadi itu semakin menunjukkan kalau pemerintah kita itu banyak anehnya,” ujar pria yang pernah dianugerahi hadiah Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi itu.
Harusnya, kata Remy, Pemprov DKI juga melihat manfaat dari kegiatan politik yang dilakukan masyarakat di ruang publik. “Jalanan sebagai ruang publik kan juga berhak digunakan masyarakat untuk tempat menyampaikan pendapat yang jarang didengar pemerintah,” kata dia.
Pendapat senada juga disampaikan seorang warga DKI, Hamdi Faisal (28 Tahun). Pemuda asal Cikini, Jakarta Pusat itu juga tidak setuju bila Pemprov DKI melarang kegiatan berbau politik di Car Free Day. Menurut dia, kegiatan berpolitik adalah bagian dari demokrasi dan hak asasi manusia.
“Bebas dong, boleh kita mau ngomong, kan demokrasi disini, selama tidak ada kekerasan dan tertib boleh saja. Mau syiar agama aktifitas politik bebas aja, kita punya hak. Yang penting tahu aturan,” ujar Hamdi, yang tergabung dalam komunitas sepeda fixie.
Di Jakarta Hari Bebas Kendaraan Bermotor pertama kali digelar pada 23 Mei 2002. Awalnya diselenggarakan tiap hari Minggu terakhir setiap bulannya. Tapi pada 13 Mei 2012 lalu kegiatan tersebut menjadi tiap hari minggu tiap bulan mulai pukul 06.00 – 11.00.
Sebelumnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bantah kalau dia yang usul pelarangan kegiatan berpolitik di CFD. Namun dia mengaku setuju dengan usulan itu. “Saya juga setuju (usulan pelarangan kegiatan politik di CFD). Orang-orang dukung saya lebih banyak kok di car free day,” klaim dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















