Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) memimpin Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja bidang Ekonomi membahas kebijakan pemangkasan izin ivestasi sebagai implementasi Paket Kebijakan Ekonomi II di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10). Pemerintah juga menyiapkan Paket Kebijakan Ekonomi III berupa stimulus dan insentif jangka pendek dan panjang kepada masyarakat dan dunia usaha yang diharapkan dapat diterbitkan awal Oktober 2015. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo disarankan segera melakukan perombakan kabinet. Skandal PT Freeport Indonesia (FI) menunjukkan ketidak kompakan antar anggota kabinet cukup menjadi alasan Presiden untuk mengganti sejumlah menteri.

“Kasian Jokowi mending segera rombak saja kabinetnya, ganti sama menteri yang loyal dan nurut sama dia. Jangan yang banyak bikin gaduh,” ujar Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, saat dihubungi, Minggu (6/12).

Menurut Hendri berdasarkan survei Kedai KOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) sangat banyak mentri yang cukup merepotkan Jokowi dalam kabinet.

“Ada 13 menteri kalau kata hasil survei Kedai KOPI,” kata Hendri.

Ketika ditanyakan siapa saja 13 orang tersebut, Hendri enggan membeberkan nama-nama pembantu Jokowi yang bermasalah tersebut.

“Sudah biar saja mereka (mentri yang bikin gaduh) bekerja sampai pol. Kasian mereka,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: