Jakarta, Aktual.com — Pakar Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Candra Fajri Ananda mengatakan kegaduhan yang disebabkan oleh Bos PT Freeport Indonesia dan Menteri Sudirman Said terkait Rekaman pencatutan nama, berimbas sangat besar terhadap memburuknya iklim investasi.
“Terkait Freeport sangat merugikan bagi iklim investasi Indonesia, kalau kita punya duit dan ingin investasi, kita tidak hanya berpikir untuk satu tahun atau dua tahun, tapi untuk jangka panjang, apalagi kalau nominalnya besar,” jelas Candra saat menjadi pembicara diskusi di kawasan Cikini Jakarta, Minggu, (6/12).
Menurutnya, salah satu pertimbangan yang terpenting untuk berivestasi adalah aspek keamanan dan kepastian hukum. Kondisi kegaduhan yang dipertontonkan oleh Freeport dan para Menteri serta elit lainnya, membuat ketidak percayaan bagi investor untuk melepaskan uangnya.
Jika dilihat dari aliran capital inflow Indonesia terus menerus mengalami penurunan, dengan demikian membuktikan bahwa kegaduhan hanya membawa keburukan bagi ekonomi Indonesia.
“Belum lagi ditambah pengaruh surat tertanggal 7 Oktober yang dikeluarkan oleh Menteri Sudirman, dalam konteks etika birokrasi, hal tersebut sangat tidak pantas,” tegasnya.
Surat tersebut memberi sinyal akan memperpanjang kontrak Freeport padahal Undang-Undang Minerba belum direvisi.
“Apalagi pengaruh surat tanggal 7 sangat besar, dimana memberi sinyal akan dilanjutkan kontrak, padahal UU belum derevisi, ini membuat ketidaknyamanan,” tutur Candra
Menurut Candra, Presiden Jokowi harus segera melakukan reshuffle kabinet dan mengganti menteri yang membuat kegaduhan.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka