Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani menyakini sejauh ini Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI dari fraksi PKS Surahman Hidayat masih dalam jalur yang lurus atau on the track.
Hal itu menanggapi adanya rumor membackup Menteri ESDM Sudirman Said dalam kasus papa minta saham PT Freeport dengan mencatut nama presiden dan wakil presiden yang menyeret nama Ketua DPR RI Setya Novanto, lantaran Sudirman pernah menjabat sebagai Dewan Pakar PKS.
“Saya kira sejauh ini, saya melihat ketua MKD (Surahman Hidayat,red) masih ada dalam koridor yang wajar saja. Apakah dia memback up pak SS atau tidak ya tidak bisa disimpulkan juga lah, kenapa kok dia mesti memback up pak SS,” kata Arsul, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (6/12).
Terlebih menurutnya kekuatan PKS di MKD tidak signifikan dapat mempengaruhi jalanya sidang.
“Lagi pula kan PKS hanya (dapat jatah) satu (kursi) dalam MKD, sama dengan PPP, kalau yang lain tidak mau tidak akan jalan (keputusannya),” tambah politikus PPP itu.
Untuk diketahui, Surahman Hidayat sendiri masuk dalam 11 orang yang mendukung voting melanjutkan persidangan yang dilaporkan Sudirman Said.
Dikatakan Arsul, yang menjadi tantangan terberat MKD adalah bagaimana alat kelengkapan dewan itu bertahan dari kritikan publik yang saat ini menuai pro dan kontra.
“Bagaimana pun teman-teman (MKD) melihatnya bukan soal back up itu, ini pertaruhannya apakah siap atau tidak untuk dikritisi publik jika tidak sesuai dengan harapan publik, itu saja pertaruhannya,” tandas dia.
Seperti diketahui dalam pemeriksaan di MKD pekan lalu Sudirman mengaku pernah masuk dalam kepengurusan DPP Partai Keadilan Sejahtera. Ia baru keluar pada tahun 2014 sebelum menjabat sebagai menteri.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang