Jakarta, Aktual.com — Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengungkapkan bahwa perjanjian kontrak (term and condition) Blok Mahakam yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, diperkirakan molor hingga 2016.
Hal itu dikarenakan sampai Desember ini perjanjian masih alot dalam pembahasan penyusunan kontrak bagi hasil atau Production Sharing Contract (PSC).
“Mahakam kan masih ada proses. Akhir tahun ini kan ditargetkan kita akan PSC term, itu target yang diberikan pak Menteri. Jadi kalau kita lihat sekarang bulan Desember, bisa selesai, bisa tidak. Kemungkinan term-nya tidak akan selesai tahun ini. Mungkin tahun depan akan selesai,” kata Syamsu saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (7/12).
Syamsu menjelaskan, untuk bonus tandatangan (signature bonus), akan dihitung dari total aset atas Blok Mahakam. Namun, hingga saat ini saja Perserian masih belum menerima hasil perhitungan total aset di Blok Mahakam.
“Signature bonus nanti dihitungnya dari berapa nilai aset di situ, saya belum menerima. Kemudian pemerintah menentukan Pertamina membayar sekian persen dari aset itu,” jelas Saymsu.
Lanjutnya, sementara untuk share down sebesar 30 persen yang dilakukan Pertamina, sampai saat ini Pertamina pun baru membicarakan terkait soal transisi.
“Kita bicara dengan total dan inpex untuk bicara transisi, tapi PSC term-nya kita tidak bicarakan dengan mereka. Kita bicara ke pemerintah langsung,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan