Jakarta, Aktual.co —Mantan Sekretaris Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014, Sarianta Tarigan gusar. Lantaran namanya disebut oleh Fahmi Zulfikar Hasibuan sebagai salah satu pimpinan Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014 yang mengetahui asal muasal masuknya mata anggaran pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di APBD-P DKI 2014.
Tak mau ikut terseret dalam kasus yang tengah ditangani Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri itu, Tarigan memastikan dirinya tak terlibat. Meski di periode itu dia menjabat sebagai sekretaris, mantan politisi Hanura tersebut mengaku tidak intens ikut rapat pembahasan RAPBD-P 2014 hasil pembahasan Komisi E dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI.
“Jadi saya tidak tahu soal pengadaan UPS. Apalagi saya bukan anggota Banggar (Badan Anggaran),” ucap dia, saat dihubungi, Kamis (2/4).
Tarigan yang saat ini sudah loncat ke partai besutan Hari Tanoe, Persatuan Indonesia (Perindo) ini, mengaku hanya melewati saja dokumen-dokumen hasil pembahasan satuan tiga di rapat komisi. “Tanda tangan juga enggak, saya lewatin saja,” dalih dia.
Alasannya, hasil pembahasan RAPBD-P 2014 dianggap tidak sesuai permintaannya. Dimana dia mengaku mengusulkan jangan ada lagi pengajuan proyek di atas Rp 200 juta, mengingat penyerapan anggaran DKI Jakarta rendah. “Tapi saya enggak tahu, ini kok tiba-tiba muncul UPS, aneh kan,” ujar dia balik bertanya.
Kendati demikian dia mengaku maklum bila pimpinan Komisi E saat ini santer disebut-sebut terlibat dalam kasus yang sudah menjerat dua pejabat Pemprov DKI sebagai tersangka itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, meski belakang membantah pernyataannya sendiri, Fahmi awalnya menyebut seluruh pimpinan Komisi E tahu persis pengadaan UPS yang masuk di APBD-Perubahan DKI 2014. “Soal UPS itu periode lalu, pemimpin komisi bukan saya. Saya masih anggota. Prosesnya yang lebih tahu itu pimpinan,” ucap Fahmi, Rabu (1/4) kemarin.
Serupa seperti Tarigan, Fahmi pun mengaku tidak tahu detil mata anggaran yang dibahas Komisi E. Kata dia, Ketua Komisi E saat itu adalah Firmansyah, Wakil Ketua Komisi Igo Ilham dan Sekretaris Komisi Sarianta Tarigan. “Semua mereka tahu,” ujar dia.
Ketiga pimpinan Komisi E periode 2009-2014 itu kini sudah tidak lagi duduk sebagai anggota dewan. Secara umum, Fahmi mengatakan anggaran UPS masuk melalui usulan eksekutif.
Artikel ini ditulis oleh:














