Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Achmad Baiquni (kanan) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat melihat pergerakan saham BBNI sesaat setelah pembukaan perdagangan di BEI, Jakarta, Rabu (25/11/2015).Selama 19 tahun BNI telah mampu mencatatkan pertumbuhan aset 13 kali lipat, yaitu dari Rp34,88 triliun saat IPO menjadi lebih dari Rp450 triliun per September 2015. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com — Pada perdagangan hari ini, Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di level support 4.450-4.370-4.295 dan resisten 4.550-4.620-4.720.

Analis Senior HD Capital, Yuganur Wijanarko menilai jika IHSG saat ini tengah bersiap mencetak reli ke level 4.600.

“Aksi jual pelaku pasar akibat tekanan regional masih tertahan oleh bargain hunters yang mulai optimis akan arah IHSG ke depan lebih memungkinkan ke 4.600 versus skenario bearish ke 4.350,” kata Yuganur dalam risetnya, Kamis (10/12).

Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dinihari WIB, saham-saham di Wall Street tercatat berakhir lebih rendah dikarenakan investor mengambil keuntungan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan mengumumkan kenaikan suku bunga.

Tercatat, Dow Jones Industrial Average turun 75,70 poin (-0,43%) ke level 17.492,30. Indeks S&P 500 berakhir turun 15,97 poin (-0,77%) menjadi 2.047,62.

Sementara Indeks komposit Nasdaq turun 75,38 poin atau 1,48 persen ke level 5.022,87.

Di pasar lain, dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya lantaran investor memangkas posisi jangka panjang pada dolar terhadap yen dan euro menjelang pertemuan kebijakan The Fed. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,10 persen menjadi 97,393 pada akhir perdagangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka