Jakarta, Aktual.co — Pelatih Tim Indonesia U-23 Aji Santoso menginstruksikan para pemainnya untuk melupakan kemenangan lawan Singapura dan lebih fokus untuk menyiapkan diri menghadapi Thailand pada semifinal SEA Games 2015.
“Lupakan kemenangan dari Singapura untuk bisa lebih fokus menghadapi Thailand di semifinal,” kata Aji Santoso seusai Timnas Indonesia mengalahkan Singapura 1-0 (0-0) di Stadion Jalan Besar Singapura, Kamis malam (11/6).
Menurut dia, kemenangan lawan Singapura sangat strategi dan penting bagi Indonesia karena menentukan lolos ke babak semifinal. Namun Thailand merupakan lawan yang harus segera diatasi di tengah recovery tim yang hanya 24 jam.
Terkait kemenangan timnya sekaligus lolos ke semifinal, menurut Aji, harus dilalui Timnas dengan pertandingan yang menegangkan dan cukup berat bagi Indonesia maupun Singapura.
“Pertandingan ini sangat menegangkan karena menentukan nasib kami ke semifinal. Pertandingan ini sangat berat baik bagi Singapura maupun Indonesia,” kata Aji.
Namun terlepas dari kemenangan itu, Aji mengaku sangat diuntungkan dengan tidak turunnya Irfan Fandi di sektor penyerang Singapura pada babak pertama. Padahal sebelumnya ia sangat memperhitungkan kehadiran pemain itu yang dengan postur tingginya kerap bermain efektif menyambut bola-bola atas.
“Kami memantau tiga pertandingan Singapura, pemain jangkung nomor 17 (Irfan Fandi) memiliki kemampuan bola-bola atas, dan kami diuntungkan karena ia tidak diturunkan pada babak pertama,” kata Aji Santoso.
Terlepas dari jumlah pemain Singapura yang berkurang menjadi 10 pemain pada menit ke-66, namun Aji melihat penguasaan bola timnya cukup bagus pada pertandingan itu.
“Pemain tampil cukup disiplin, meski sektor pertahanan harus dibenahi sebelum melawan Thailand,” kata Aji Santoso.
Timnas Indonesia akan tampil pada semifinal melawan juara grup A, Thailand di Stadion Nasional Singapura pada Sabtu (13/6).
Dengan hasil itu Indonesia berusaha kembali untuk merealisasikan emas SEA Games 2015 setelah pada dua penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara itu Indonesia selalu gagal pada partai final.
Artikel ini ditulis oleh: