Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuding ada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, yang sengaja ingin mengkriminalisasi dirinya ke dalam kasus pengadaan tanah RS Sumber Waras.

Tudingan Ahok itu pun dibantah keras oleh Pelaksana tugas (Plt) Komisioner KPK Taufiequrrachman Ruki. Dia merasa heran mengapa Ahok bisa berpikiran seperti itu. Dan bahkan Ketua KPK pertama itu mempertanyakan logika berpikir Ahok.

“Pimpinan KPK itu kan lima. Kalau ada satu yang tidak setuju, berarti yang empat setuju dong. Masa satu suara mengalahkan empat suara, logikanya dimana?” kata Ruki lewat pesan elektronik, Jumat (11/12).

Penyataan keras dari Ruki bukan tanpa alasan. Pasalnya, diketahui pihak KPK sendiri belum memanggil satu pihak pun untuk diperiksa terkait kasus RS Sumber Waras itu. “Nggak nyambung tuh ceritera. Jangan kan ditersangkakan, dipanggil saja belum, diperiksa juga belum, sudah bilang dikriminalisasi,” ujar dia.

Terkait tudingan kriminalisasi berawal dari permasalahan pembatalan undangan pembicara untuk Ahok di Festival Antikorupsi yang digelar di Bandung oleh KPK. Pembatalan itu dihubung-hubungkan Ahok dengan penanganan kasus pengadaan tanah RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ahok pun sempat mengomentari pembatalan undangan pembicara itu dengan sinis. “Mungkin Sumber Waras, mau kriminalisasi Ahok kali,” kata Ahok, di Balai Kota, Selasa (8/12).‎

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu