Beranda Lensa Aktual Flash Photos Indonesia Gagal Total Kelola Sumber Daya Alam Flash Photos Indonesia Gagal Total Kelola Sumber Daya Alam 11 Desember 2015, 20:43 Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 1 dari 27 Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, dan Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, dan Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, dan Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Artikel ini ditulis oleh: ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS Flash Photos Generali Indonesia Tingkatkan Layanan, Bisnis Employee Benefit Kian Melaju Flash Photos Investasi Kaya, Solusi Mudah untuk Handsfree Investing Flash Photos Bebas-Siti Target Raih Suara 50 Persen Lebih di Pilkada Polman Flash Photos Komisi III DPR RI, Fit And Proper Test Calon Ketua KPK Flash Photos Milad Pertama, Allianz Syariah Perkuat Perlindungan dan Kebaikan Flash Photos Seriuskah Penanganan Hukum di Rezim Prabowo? Masuk Selamat Datang! Masuk ke akun Anda nama pengguna kata sandi Anda Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan Disclaimer Pemulihan password Memulihkan kata sandi anda email Anda Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. CONNECT WITH US233,018FansSuka11,767PengikutMengikuti813PengikutMengikuti78,500PelangganBerlanggananBerita Lain Hendarsam: Haris Azhar seperti Juru Kampanye di Pilkada Banten 23 November 2024, 17:42 Gunung Semeru Dua Kali Erupsi Pada Sabtu Pagi 23 November 2024, 11:38 Program Santunan Janda Ridwan Kamil Jadi Sorotan, Tagar #JKTKagakRIDO Viral di... 23 November 2024, 11:56 Apakah Bisa Sistem Pemerintahan Praidensial Sesuai UUD 1945 Untuk Di Ubah 23 November 2024, 14:37 Perkuat Daya Saing, Pupuk Kaltim Kembali Gaet Predikat Platinum di SNI... 23 November 2024, 14:32