Jayapura, Aktual.com – Pencoblosan di Towee Atas, Distrik Towee Hitam, Papua, dipastikan pada Sabtu (12/12) setelah rombongan KPPS yang didampingi anggota linmas dan polisi tib ke kampung tersebut melalui Distrik Web.
Kapolres Keerom AKBP Tober Sirait, mengakui ditundanya pencoblosan di kampung tersebut akibat rombongan Kelompok Penyelenggara Pemungtan Suara (KPPS) gagal mencapai kampung akibat sungai yang meluap hingga tidak bisa dilalui.
Sebetulnya rombongan KPPS sudah berangkat sejak 3 Desember lalu ke Towee Hitam, namun hingga 9 Desember rombongan tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Towee Atas akibat hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap.
“Rombongan KPPS tidak dapat melanjutkan perjalanan dan tertahan di Towee Hitam sehingga dijemput kembali dengan menggunakan pesawat berbadan kecil,” kata Kapolres Keerom, Jumat (11/12).
Dia mengaku bila tidak hujan deras, sungai tersebut bisa dilalui menuju kampung Towee Atas.
Dari Towee Hitam ke Towee Atas dibutuhkan waktu sekitar enam jam berjalan kaki.
Menurut dia, dengan dialihkannya pengiriman logistik melalui Web, menyebabkan perjalanan lebih panjang yakni dari Arso ke Web dengan menggunakan kendaraan roda empat ditempuh sekitar tiga jam.
Kemudian dari Web berjalan kaki dengan naik gunung sekitar 12 jam perjalanan kaki, kata Sirait.
Jumlah pemilih di Towee Atas sekitar 10 ribu pemilih.
Pilkada di Kabupaten Keerom diikuti empat pasangan calon bupati dan wakil bupati masing masing Celsius Watae-Muh Markum, Yusuf Wally-Sarminanto, Jansen Monim-Ignatius Hasyim dan Benny Suweni-Nursalim.
Jumlah pemilih di Keerom mencapai 48 ribu dan akan mencoblos di 123 TPS.
Artikel ini ditulis oleh: