Jakarta, Aktual.com — Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) masih mengalami defisit listrik sebesar 50 megawatt (MW) jelang perayaan Natal tahun 2015.

“Memang diakui masih ada devisit listrik sebesar 50 MW di wilayah Sulutgo karena ada beberapa pembangkit yang sedang dalam perbaikan dan debit air masih kurang,” kata General Manager PLN Sulawesi Utara sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan di Manado, Senin (14/12).

Dia mengatakan namun kekurangan listrik sebesar 50 MW tersebut sementara diupayakan agar saat Natal nanti kekurangan tersebut bisa teratasi sehingga tidak akan terjadi pemadaman lagi.

Saat ini, katanya, ada beberapa pembangkit yang sementara dalam perbaikan.

Ia mengatakan kapal Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” yang mengangkut pembangkit listrik berkapasitas 120 megawatt (MW) sudah dalam perjalanan ke Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara untuk membantu suplai listrik.

Beban puncak sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo saat ini mencapai 325 MW, sedangkan daya mampu pembangkit yang ada jika semuanya beroperasi optimal adalah 320 MW.

Daya mampu pasok dari pembangkit yang beroperasi saat ini hanya 275 MW, ini dikarenakan PLTP Lahendong unit 4 sedang pemeliharaan.

Selain itu, katanya, belum optimalnya operasi PLTA, dimana hanya mampu memproduksi listrik 24 MW dari 45 MW. Hal ini yang menyebabkan berkurangnya daya mampu suplai pembangkit atau defisit sebesar 50 MW.

“Kami harapkan dengan adanya Marine Vessel Power Plant ini akan mampu memasok sistem kelistrikan Sulawesi utara dan gorontalo melalui tegangan 150 kV, sehingga diharapkan kondisi defisit pasokan listrik di sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo akan dapat teratasi dan daftar tunggu pelanggan listrik dapat segera dilayani,” ungkapnya.

Saat ini, katanya, PLN juga tengah menyelesaikan pembangunan PLTG Gorontalo total kapasitas 100 MW, dimana satu unit ditargetkan beroperasi pada akhir Desember 2015 atau di awal Januari 2016. PLTG Gorontalo akan menjadi pembangkit pertama dari program pembangunan pembangkit 35.000 MW yang beroperasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka