Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya tengah menunggu Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu terkait Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pilkada Gowa diketahui mengalami gejolak atas hasil pemungutan suara.
Selama beberapa hari terakhir, situasi keamanan di Gowa yang masuk zona merah rawan pilkada menanas akibat aksi massa di Kantor Panwas dan KPU Gowa. Aksi massa berujung bentrok dengan aparat. Aparat kepolisian akhirnya memblokade jalan poros utama yang menghubungkan beberapa kabupaten di Selatan Sulsel hingga menimbulkan kemacetan parah di Gowa.
Tjahjo, usai mengikuti Rapat Kabinet dan Penyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), di Jakarta, Senin (14/12), mengakui telah mendapatkan laporan adanya permainan untuk memenangkan salah satu calon. Akan tetapi, ia menekankan penanganannya saat ini berada di KPU dan Bawaslu.
“Kami ikut pada Bawaslu dan KPU untuk Pilkada Gowa. Kalau memang buktinya cukup, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan, KPU dan Bawaslu pun sepakat, kami tidak masalah,” kata Tjahjo.
Kemendagri, dalam hal ini siap memfasilitasi penyelenggara pemilu untuk menyelesaikan kisruh di Kabupaten Gowa. Bukan hanya di Gowa, fasilitasi juga akan dilakukan di daerah lain yang mengalami hambatan. Dengan catatan, penanganannya tetap mengacu pada aturan dan Undang-Undang yang berlaku untuk Pilkada Serentak.
Terkait Pilkada diulang di beberapa daerah, Tjahjo mengatakan pihaknya memang bertugas memfasilitasi Pilkada yang diulang maupun tertunda. ‎Asalkan sesuai dengan undang-undang yang berlaku untuk Pilkada serentak.
“Soal anggaran, daerah pasti siap. Kalau daerah tidak ada, bisa minjam dengan mekanisme hibah,” demikian Tjahjo.
Artikel ini ditulis oleh: