Jakarta, Aktual.com — Kegaduhan politik nasional dalam beberapa pekan terakhir tidak bisa dilepaskan dari peran PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan asal Amerika Serikat itu dinilai akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan perpanjangan operasinya di Papua dari pemerintahan Jokowi.

“Freeport punya kepentingan, eksistensinya kedepan. Lalu digunakanlah politik adu domba,” tegas pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi, saat dihubungi, Rabu (16/12).

Menurutnya, Freeport melalui kaki tangannya di Indonesia akan terus menggoyang pemerintahan Jokowi secara tidak langsung dengan menciptakan kegaduhan demi kegaduhan situasi politik nasional. Selain Menteri ESDM Sudirman Said, Pangi merujuk keberadaan Maroef Sjamsoeddin di Freeport.

Orang yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia itu dalam penilaiannya aneh. Sebab sebelum menjadi orang penting di Freeport, Maroef merupakan orang kedua di Badan Intelijen Negara (BIN). Lembaga negara yang mengerti betul bagaimana rahasia negara.

“Bagaimana mungkin pejabat Freeport, orang pribumi Indonesia yang sudah pernah dibiayai, disekolahkan negara, kemudian bekerja diperusahaan asing,” jelas Pangi.

Nyatanya, lanjut dia, Maroef merupakan orang yang merekam pembicaraan dan kemudian rekamannya dijadikan alat bukti oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Akan tetapi, karena khawatir banyak rahasia negara terbongkar lebih jauh, Maroef memutuskan tidak memberikan rekaman asli ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.

Artikel ini ditulis oleh: