Surabaya, Aktual.com – Lebih dari 500 mahasiswa dan masyarakat Jawa Timur yang tergabung dalam Masyarkat Anti Korupsi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (16/12).

Selain melakukan orasi dan membawa poster, massa aksi juga menggelar konser musik di atas trailer dan menyanyikan lagu-lagu yang menyinggung pemerintahan.

Ketua Masyarakat Anti Korupsi Jawa Timur Heru Satriono, mengatakan ada beberapa tuntutan yang disampaikan, diantaranya menolak revisi Undang-Undang KPK.

“KPK saat ini sedang menangis. Delapan calon pimpinan KPK yang diajukan, tujuh orang ditengarai sudah bisa menerima undang-undang revisi KPK. Ini sangat rawan sekali. Revisi terkesan dipaksakan oleh komisi III (DPR RI),” ujar Heru.

Tuntutan lain dintaranya adalah menghapus e-catalogue. Menurut Heru, e-catalogue merupkan lahan baru untuk berbuat korupsi. Hasil temuannya, tercatat ada tiga dinas di Jawa Timur yang bisa melakukan manipulasi data.

“E-catalogue itu kan proses penjualan dan sebagainya tidak memakai tender. Nah, ini yang menjadi lahan baru untuk berbuat korupsi,” lanjutnya.

Aksi ini juga menjadi perhatian masyarakat, karena pertunjukan musik yang dimainkan oleh massa aksi. Akibatnya, sepanjang jalan Ahmad Yani Surabaya terjadi kemacetan.

Artikel ini ditulis oleh: