Tampak pembangunan gedung bertingkat di Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Dalam draf nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8-6,2 persen. Bank Indonesia punya pandangan berbeda. BI lebih pesimis dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih rendah dari target pemerintah. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Ekonom dari Universitas Diponegoro Semarang FX Sugiyanto memprediksi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) di tahun 2016 sekitar 5,2-5,6 persen.

“Kalau untuk pertumbuhan ekonomi Jateng di 2015 hingga akhir tahun ini sekitar 5,2 persen,” katanya di Semarang, Rabu (16/12).

Menurut dia, prediksi adanya kenaikan tersebut melihat kondisi infrastruktur di Jawa Tengah yang sudah mulai baik, di antaranya infrastruktur listrik melalui PLTU Batang dan pembangunan jalan tol.

“Ada perbaikan dan kelihatannya fokus Gubernur Jateng tahun depan masih infrastruktur, di antaranya pasar desa. Selain itu, di samping jalan dan jembatan mungkin ada beberapa pokok dan ada beberapa penajaman,” katanya.

Pihaknya menilai, Gubernur Jateng betul-betul mengawal pembangunan infrastruktur tersebut salah satunya melalui upaya pembentukan tim percepatan pembangunan.

Menurut dia, sepanjang tidak ada kejadian yang luar biasa dan ada penanganan cepat terkait pembangunan infrastruktur tersebut maka percepatan pasti bisa dilaksanakan.

“Yang berikutnya semoga di 2016 konsep ‘e-planning’ dan ‘e-budgeting’ itu bisa jalan. Saya lihat ada tren efisiensi anggaran, walaupun tentu dari sisi politik ada sedikit riak-riak, tetapi kelihatannya relatif tidak ada sesuatu yang luar biasa di Jateng,” katanya.

Menurut dia, sepanjang Gubernur mampu membangun komunikasi politik yang bagus khususnya dengan DPR maka rencana-rencana yang sudah disusun pasti dapat terlaksana.

Sementara itu, dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut, pihaknya juga memprediksi pertumbuhan jumlah tenaga kerja di Jateng pada tahun depan sekitar 1,5 juta tenaga kerja baru.

“Secara perhitungan, 1 persen pertumbuhan ekonomi di Jateng dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk 300 ribu tenaga kerja. Jadi dengan prediksi saya tersebut, 1,5 juta tenaga kerja merupakan angka ideal,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka