Calon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memasukkan kertas surat ke kotak suara di TPS 01 Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12). Pilkada Surabaya diikuti dua pasang calon walikota dan calon wakil walikota yakni pasangan nomor urut 1 Rasiyo dan Lucy Kurniasari, dan no urut 2 Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana menyebutkan, ada tiga hal yang dievaluasi terkait penyelenggaraan Pilkada Surabaya 2015.

“Pertama tentang kehadiran pemilih yang dirasa masih rendah. Untuk kedepannya KPU harus menemukan cara kreatif bukan hanya sosialisasi kapan tanggal pemilu, tetapi juga peran warga untuk pentingnya hadir di TPS,” kata jubir Tim Pemenangan Risma-Whisnu Didik Prasetiyono di Surabaya, Rabu (16/12).

Kedua, lanjut dia, tentang pemasangan atribut alat peraga, Tim Risma-Whisnu memberikan masukan agar kedepan harus diformulasikan bagaimana cara yang pas untuk mengatur tentang partisipasi warga untuk memeriahkan pelaksanaan sosialisasi pilkada, yang pada akhirnya akan meningkatkan kehadiran pemilih tentunya.

Untuk yang ketiga, kata dia, tentang maraknya kampanye hitam yang ditujukan untuk pasangan Risma-Whisnu. Praktik begal pilkada sejak dari awal pendaftaran hingga fitnah yang menimpa tim kampanye Risma dan Whisnu seolah-olah melakukan politik uang, padahal tidak pernah terjadi dan tidak pernah dilakukan oleh tim kampanye.

“Kedepan, penindakan terhadap kampanye hitam model ini harus aktif dilakukan oleh panwaslu agar integritas pilkada terjaga,” katanya.

Terhadap protes tim Rasiyo-Lucy tentang dana kampanye Risma-Whisnu, pendapat tim kampanye Risma-Whisnu adalah meminta semua pihak untuk menunggu hasil audit dana kampanye tersebut. “Sejauh ini tidak ada satu rupiahpun dana kampanye yang masuk ke tim kampanye dari sumber yang tidak jelas, semua dana kampanye tiap rupiahnya dari penyumbang yang jelas, bisa dipertanggung-jawabkan dan diizinkan oleh undang-undang,” katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta semua pihak untuk menghormati proses dan menunggu hasil audit, janganlah menghakimi sebelum fakta audit keluar, yang pada akhirnya seolah adalah mencari-cari alasan kesalahan pada kemenangan Risma-Whisnu.

“Tim kampanye Risma-Whisnu mengucapkan terima kasih kepada semua pemilih, ini bukanlah kemenangan bu Risma dan mas Whisnu atau kemenangan PDI Perjuangan semata, ini adalah kemenangan rakyat Surabaya seluruhnya untuk kemajuan kota surabaya, dan untuk itu PDI Perjuangan sebagai partai pengusung mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” katanya.

Selain itu, Tim Risma-Whisnu juga mengapresiasi kinerja penyelenggara pemilu khususnya seluruh perangkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sehingga penyelengaraan Pilkada Surabaya 2015 berjalan lancar.

“Kami ucapkan terima kasih, karena KPPS telah mengeluarkan segala daya upaya untuk lancarnya penyelenggaraan pilkada,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu