Jakarta, Aktual.com — Sejumlah orang mendatangi Gedung DPR mendesak dibentuknya panitia khusus (Pansus) Freeport. Mereka diantaranya Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara. Ia menilai permasalahan Freeport tidak boleh berhenti hanya dengan mundurnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI.
“Dengan latar belakang MKD, maka kami minta agar dibuka seluas-luasnya selidik Freeport. Kami ajukan petisi untuk DPR membentuk Pansus Freeport,” kata Marwan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/12).
Ia juga meminta pemerintah tidak lagi memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia yang habis tahun 2021.
“Kami juga mendesak agar pejabat pemerintah yang jadi kaki tangan asing agar dikikis habis. Karena kaki tangan asing itu telah memanipulasi informasi dan melakukan kebohongan publik,” tandasnya.
Sementara, aktivis Hatta Taliwang menilai pembentukan Pansus Freeport sangat diperlukan. Menurutnya, harus ada tindakan nyata untuk perusahaan asing agar tidak bertindak semena-mena terhadap Indonesia.
“Sehingga perusahaan tambang lain akan belajar dari (Pansus Freeport) sini,” tutur Hatta.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, bahwa perlu investigasi total terhadap keberadaan Freeport.
Dikatakan Fahri, Freeport harus direbut kembali seutuhnya menjadi milik Indonesia.
“Saya ingin sosialisasi pada 560 anggota DPR tanpa terbelah. Sehingga tahun 2016 kita mulai merebut Freeport. Mudah-mudahan dengan itu terbukti semua di situ,” ujar Fahri.
Artikel ini ditulis oleh: