Para nelayan berebut sesaji yang ada di dalam kapal dalam sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu (13/12). Tradisi yang diikuti ratusan kapal dengan melarung dan memperebutkan sesaji di tengah laut tersebut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas hasil laut yang diperoleh para nelayan di kawasan itu. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/15.

Jakarta, Aktual.com — Tim pencari dan penyelamatan (SAR) Universitas Negeri Makassar melakukan pencarian korban nelayan, yang kapalnya terbalik usai menyetorkan ikan di pelabuhan rakyat Poetere, Makassar, Sulawesi Selatan.

“Tim tadi masih melakukan pencarian, namun sampai saat ini belum ada gambaran. Rencananya percarian akan dilanjutkan besok, mengingat kondisi cuaca tidak bersahabat,” kata Ketua SAR UNM Awal saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat (18/12).

Menurut dia jumlah penumang kapal tersebut masih belum jelas, tetapi berdasarkan data Basarnas ada enam penumpang dan semuanya adalah nelayan. Laporan tersebut baru diterima pukul 15.00 WITA sementara kejadian diperkirakan pukul 13.30 WITA.

Tim yang diberangkatkan tadi sekitar pukul 17.00 WITA sebanyak empat orang dengan menggunakan perahu karet di titik lokasi terbaliknya kapal yang terbuat dari kayu tersebut.

Lokasi kejadian diperkirakan berada di sekitar muara Sungai Jeneberang dan sekitar Tanjung Bayang, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate Makassar. Diduga kapal terbalik pada pertemuan arus muara Sungai Jeneberang, Kabupaten Gowa.

Berdasarkan laporan diterima dari kepolisian setempat, pemilik kapal tersebut bernama Kaneng Daeng Ngawing (43) sementara nelayannya diketahui empat orang bernama Nai Daeng Naba (40) Ramli (15), Daeng Lili (25), Daeng Sila (30).

Keempat nelayan ini dinyatakan selamat namun belum bisa memberikan keterangan karena kondisi jiwa masih Shock serta masih lemah, sementara dua lainnya yakni Daeng Ngantang (26) serta Daeng Tutu (22) sampai saat ini belum ditemukan.

Sebelumnya, keenam nelayan tersebut telah mencari ikan di laut selama 14 hari. Pada Jumat pagi hasil tangkapan mereka dijual ke pelelangan ikan pelabuhan rakyat Paotere, Makassar.

Rencananya mereka pulang menuju ke muara sungai Jeneberang Barombong, Kecamatan Tamalate berbatasan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa, Sulsel.

Namun di tengah perjalanan tepatnya di Tanjung Bayang, Kelurahan Tanjung Merdeka diyakini sebagai pertemuann muara sungai dan laut, kapal tersebut terbalik dan tenggelam karena diduga terhempas ombak keras, mengingat cuaca sangat ekstrem beberapa hari terakhir di perairan Makassar. .

Wakil Kepala Polisi Tamalate AKP Salang Paningo bersama tim menuju Tempat Kejadian Perkara setelah mengkroscek kejadian langsung Basarnas berkoorinasi untuk segera ditangani, Sekitar pukul 15.00 Basarnas tiba di lokasi dan langsung melakukan pencarian.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu