Petugas mennggunakan alat Electronic Distance Measurement (EDM) mengamati perkembangan fisik Gunung Bromo akibat erupsi di Pos Pantau Pengamatan Gunung api Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/12). Sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga (Level III) Gunung Bromo tercatat melontarkan material debu vulkanik setinggi 1.000 meter dan gempa tremor yang terus meningkat hingga 12 milimeter. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/kye/15.

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, ketinggian semburan asap vulkanik Gunung Bromo, di Jawa Timur, sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Pada Jumat pukul 06.00 – 12.00 WIB, semburan asap vulkanik sempat mengalami penurunan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Jumat (18/12).

Tetapi pada pukul 12.00 – 18.00 WIB kepulan asap semakin meningkat hingga 1.200 meter dan seismik tremor amax dominan pada 10 milimeter.

“Selain itu ada hembusan angin ke arah Utara – Timur Laut, sehingga terjadi hujan abu tipis namun tidak berbahaya,” katanya.

Pada saat ini, kata dia, Gunung Bromo masih berstatus Siaga atau Level III.

“Pada Jumat – siang hingga petang, cuaca di Bromo dilaporkan cerah hingga mendung, angin tenang dan suhu udara sekitar 14 hingga 19 celcius,” katanya.

BNPB, kata dia, terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait penanganan darurat bencana erupsi Gunung Bromo di Povinsi Jawa Timur.

“Koordinasi terus dilakukan terkait penanganan darurat Gunung Bromo,” katanya.

Pemantauan terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, tambah dia, juga terus dilakukan.

Dia menambahkan, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik.

“Masyarakat tetap waspada namun jangan panik, ikuti semua petunjuk yang diberikan oleh pihak yang berwenang khususnya terkait radius aman,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: