Jakarta, Aktual.co — Pelabuhan Tarahan menjadi pelabuhan batubara terbesar di Indonesia setelah dilakukan penambahan dermaga dengan kemampuan sandar kapal bertonase hingga 210.000 “dead weight tonnage” (DWT) yang merupakan hasil kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) atau PTBA.
“Peningkatan Kapasitas Pelabuhan Batubara milik PTBA merupakan komitmen bersama dan merupakan sinergi antar BUMN, kerjasama antara PTBA dan PTKAI untuk mendukung kebijakan energi nasional,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/6).
Jonan mengatakan dengan peningkatan kapasitas tersebut, lanjut Jonan, Pelabuhan Tarahan saat ini dapat melayani tiga kapal secara bersamaan dengan kapasitas sandar 210.000 DWT, 80.000 DWT dan 10.000 DWT.
“Ditargetkan pada tahun ini dapat menampung hingga 40 juta ton per tahun dan akan terus dikembangkan sampai kapasitas 50 juta ton pertahun,” katanya.
Jonan mengatakan sejak 1984, beberapa perusahaan telah terlibat di dalam operasional pelabuhan, di antaranya di dalam penambangan batubara dilakukan oleh PTBA, angkutan KA oleh PT KAI, angkutan laut oleh PT BAG (Bahtera Adhi Guna) dan Pembangkitan Listrik oleh PLN (PLTU Suralaya).
Dengan pengembangan pelabuhan yang dilakukan PTBA ini, akan menjadikan PTBA dapat bersaing dengan produsen batubara dari Australia, dan ikut mendukung program pemerintah dalam menciptakan kedaulatan wilayah laut NKRI, memajukan dan ikut mendorong kemajuan industri pelayaran nasional, serta dapat melayani kebutuhan batubara domestik, katanya.
Dalam persemian tersebut, Menhub juga didaulat sebagai warga kehormatan Bukit Asam. Turut hadir dalam persemian tersebut, Dirjen Perhubungan Laut, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Multimoda dan Logsitik, Asisten Gubernur Lampung, Direksi PT KAI, Komisaris dan Direksi PTBA.
Artikel ini ditulis oleh: