Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Bidang Administrasi Timor Leste Dionisio Soares Babo melakukan serangkaian kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Malang, Universitas Brawijaya, dan Pesantren al- Huda, untuk menjajaki kerja sama di bidang ekonomi dan pendidikan.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (21/12) Soares Babo mengungkapkan bahwa pemerintah Timor Leste sangat berminat bekerja sama dengan Pemkab Malang, kampus, dan pesantren.
“Kami tertarik bekerja sama dengan Pemkab Malang di bidang ekonomi, khususnya agronomi, dan pendidikan. Kami juga ingin belajar dari sistem pendidikan pesantren, sebagai model pendidikan anak bangsa,” kata Soares Babo.
Ia mengatakan, Pemerintah Timor Leste memandang bahwa sudah saatnya membangun kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia. Terdapat banyak peluang kerja sama yang baik antara Timor Leste dan Indonesia, khususnya Malang.
Saat bertemu Bupati Malang Rendra Kresna, Soares Babo menyatakan siap bekerja sama dalam strategi pemanfaatan lahan pertanian. Menurut Soares Babo, Malang sudah terbukti sukses dalam pengelolaan agrobisnis.
Ia mengatakan pemerintah Timor Leste membuka luas investasi di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pertanian. Menurutnya, masih banyak lahan di Timor Leste yang bisa dijadikan pertanian produktif dan industri.
Sementara di Universitas Brawijaya, Soares Babo berkunjung ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk menjajaki beberapa kerja sama dalam bidang pendidikan.
Kunjungan Soares Babo dan rombongan dimulai dari Pesantren al-Huda, Patokpicis, Wajak, Malang. Rombongan diterima oleh pengasuh pesantren dan SMK al-Huda KH Mustafid Rahman dan KH Tajoel Arifin (Gus Tajoel).
“Kami menerima perwakilan dari Timor Leste dengan tangan terbuka, mereka kami anggap saudara. Kami ingin agar pesantren menjadi percontohan dalam pendidikan dan moral. Sistem pesantren terbukti menarik minat pemerintah negara lain untuk menirunya. Ini sumbangsih penting,” kata Gus Tajoel.
Pesantren al-Huda merupakan salah satu pesantren di Malang yang mengajarkan etika, moral dan tradisi kitab klasik, serta keterampilan teknis yang ditunjang oleh sistem SMK. Pesantren ini juga mengajarkan keterampilan dalam pengembangan potensi santri, seperti agrobisnis, teknologi dan mesin.
“Pemerintah Timor Leste tertarik bekerja sama dengan ponpes al-Huda dalam pengembangan keterampilan,” ujar Gus Tajoel.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka