Bus-bus Metromini yang terkena razia Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dikandangkan di Pul Rawa Buaya, Jakarta, Minggu (20/12). Dishub DKI Jakarta telah mengandangkan 261 bus yang tidak laik jalan. ANTARA FOTO/M. Ali. Wafa/ama/15

Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) iming-imingi gaji besar bagi sopir metromini jika mau bergabung dengan TransJakarta.

Kata dia, sopir bisa dapat pelatihan dan gaji dua kali UMP. Ditambah lagi sopir tidak perlu kebut-kebutan cari penumpang. “Masa kamu nggak mau?” rayu Ahok, di Jakarta, Senin (21/12).

Namun di balik itu semua, Ahok menegaskan bakal tetap mengandangkan metromini yang dianggap tidak layak untuk angkut penumpang. Dalih dia, demi lindungi penumpang. “Itu keputusan saya daripada ada yang mati,” ucap dia.

Diakuinya, hingga saat ini tawaran tarif rupiah per kilometer jika bergabung ke transJakarta belum dapat tanggapan positif dari pemilik metromini. Padahal dia juga iming-imingi pemilik metromini bisa ajukan pinjaman ke bank untuk membeli armada baru kalau sudah bergabung. “Kami yang jamin di bank karena kami bayar rupiah per kilometer,” klaim dia.

Diberitakan sebelumnya, tawaran Ahok dianggap sepi saja oleh pemilik metromini. Salah satunya, Karni. pemilik lima unit metromini ini mengaku enggan terima tawaran gabung TransJakarta.

Dia mengaku tidak bisa jika harus terapkan tarif per kilometer untuk Metromini. Sebab kenyataan di lapangan, metromini kesulitan untuk ‘saklek’ terapkan ongkos ke penumpang seperti yang sudah ditetapkan.

“Malah sering penumpang tidak bayar, atau bayar tapi tidak sesuai tarif yang kita tetapkan. Jadi untuk urusan tarif susah buat metromini kaku ke penumpang. Apalagi kalau pakai tarif per kilometer bisa berantem kita sama penumpang di jalan,” ucap dia, saat dihubungi Aktual.com, Senin (21/12).

Ketimbang bergabung TransJakarta, Karni mengaku lebih baik kalau Pemprov DKI berikan ganti rugi saja untuk lima unit metromininya. Saat ditanya, berapa kiranya yang dia minta jika ingin minta Pemprov DKi membayari ganti rugi saja ke Metromini miliknya, ini jawaban Karni. “Saya dulu angsur dulu Rp100 juta per unit. Yah ganti 50 juta per unit sajalah kalau mau,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: