Makasar, Aktual.com — Produser film ‘Tausiyah Cinta’ Suwandi Basyir mengakui saat ini banyak mendapatkan permintaan dari sejumlah negara agar karyanya ini bukan hanya fokus di Indonesia namun juga bisa disaksikan di luar negeri.
“Ada beberapa negara yang memang meminta kami membawa film ini keluar negeri seperti dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan bahkan Amerika Serikat,” demikian kata Produser Film “Tausiyah Cinta, Suwandi Basyir di Makassar, Sabtu (26/12).
Permintaan dari warga Indonesia di berbagai negara yang dilakukan melalui email dan Whatsapp itu telah diterima pihaknya. Dirinya juga berharap bisa segera memenuhi permintaan itu sekaligus mempromosikan karya ini ke dunia internasional.
Mengenai banyaknya permintaan agar film ini bisa diputar di luar negeri, dirinya mengaku begitu bersyukur. Pihaknya juga mengaku bangga dengan respon masyarakat yang begitu tinggi terhadap karya yang akan diputar secara reguler pada Januari 2016 tersebut.
“Kami tentu upayakan untuk memenuhi permintaan dari masyarakat untuk membawa dan memutar film ini disejumlah negara. Mudah-mudahan pada 2016 bisa kita wujudkan,” katanya.
Sementara untuk dalam negeri, dirinya mengaku sudah melakukan acara nonton bareng diberbagai kota di Indonesia seperti Bandung, Purwokerto, Balikpapan, Banjarmasin, Yogyakarta termasuk Makassar yang dilaksanakan hari ini.
Respon masyarakat di sejumlah kota terhadap film ini juga begitu tinggi yang membuat dirinya optimistis bisa mendatangkan penonton yang lebih besar.
Ia menjelaskan, film ini memang memiliki keistimewaan dan berbeda dengan film yang pernah ada sebelumnya. Diantaranya tidak ada adegan bersentuhan, pelukan diantara para pemain lawan jenis.
Bahkan, kata dia, film ini juga tidak menampilkan adegan berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya yang justru oleh masyarakat dinilai memberikan dampak negatif.
Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Ibas inim film ini juga berbeda dan patut ditonton karena terdapat banyak lantunan ayat suci Alquran dalam beberapa adegan. Sountrack filmnya juga nasyid atau musik positif termasuk penggunaan kalimat inspriratif dari setiap adegannya.
“Kami memberikan tontonan yang syarat dengan nilai-nilai Islami. Dakwah itu bukan hanya bisa dilakukan melalui ceramah namun juga bisa lewat film yang memang memberikan pencerahan dan hal positif bagi penonton,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: