Mantan Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) berjabat tangan dengan calon Ketua DPR yang ditunjuk Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin (tengah) setelah mengikuti Rapat Paripurna ke-15 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/12). Pascapengunduran diri dari jabatan Ketua DPR Setya Novanto kembali mengikuti rapat paripurna sebagai anggota DPR.

Jakarta, Aktual.com — Perseteruan antara Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksano terus bergulir. Kini keduanya malah merebutkan kursi Ketua DPR yang ditinggalkan oleh Setya Novanto.

Golkar kubu Aburizal menunjuk Ade Komaruddin sebagai ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Sementara, Novanto ditunjuk sebagai Ketua Fraksi menggantikan Ade.

Tak mau kalah, Partai Golkar kubu Agung Laksono menunjuk Ketua Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua DPR. Fraksi Golkar telah melayangkan surat kepada Pimpinan DPR terkait penunjukan itu. Surat itu diklaim telah diterima pimpinan.

Menanggapi mencuatnya perseteruan kedua kubu itu, Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tanjung menyebutkan, penunjukan Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto sudah tepat.

Dia berpendapat, kader yang menggantikan Novanto juga harus dari kubu yang mengusung Koalisi Merah Putih. “Dengan adanya pergantian pimpinan dewan tentu saja yang menggantikan pimpanan dari Golkar yang dibawah pimpinan Aburizal Bakrie,” ujar Akbar di Jakarta, Sabtu (26/12) malam.

Menurut Akbar, kekuatan utama KMP ada pada Partai Golkar yang dipimpin oleh Aburizal. Novanto pun dipilih jadi Ketua DPR saat itu oleh anggota dewan yang berada di kubu tersebut.

“Jadi yang menggantikan tentu dari Golkar di bawah Aburizal Bakrie yang tidak lain adalah Ade Komarudin yang memang jadi ketua fraksi. Itu logika politiknya sudah betul,” kata Akbar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu