Jakarta, Aktual.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau calon penumpang untuk mewaspadai penjualan tiket palsu yang diperjualbelikan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
“Tiket palsu kemarin ditemukan di (Stasiun) Pasar Senen, Jakarta, ada empat lembar, kemudian di Cirebon ada enam lembar,” kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro di Semarang, Minggu (27/12).
Menurut dia, setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian KAI mengenai peredaran tiket palsu, yakni asal mula yang dimungkinkan dari mesin cetak tiket mandiri (CTM) yang tidak dikunci.
Kemungkinan, kata dia, lembaran tiket palsu itu berasal dari mesin CTM yang dahulunya memang belum dikunci sehingga lembaran tiket bisa diambil lebih dari satu kali dengan memencet tombol.
“Namun, sekarang ini sudah tidak mungkin dilakukan sebab sudah dilakukan ‘lock’ atau penguncian. Kalau dahulu memang tidak dikunci, jadi tiketnya bisa keluar kalau tombolnya dipencet-pencet,” katanya.
Yang menjadi perhatian kedua adalah cara mengetahui tiket palsu atau asli. Sebenarnya mudah dilakukan karena akan ketahuan di manifest siapa calon penumpang yang berhak atas tempat duduk.
Edi menjelaskan bahwa calon penumpang yang memegang tiket palsu juga akan ‘berbenturan’ dengan calon penumpang yang membawa tiket untuk tempat duduk yang sama saat akan menaiki kereta api (KA).
“Dari manifes nanti kan bisa dilihat siapa sebenarnya yang berhak mendapatkan kursi. Makanya, saya menganjurkan jangan pernah membeli tiket di stasiun dari orang yang tidak dikenal,” katanya.
Berdasarkan pengalaman penemuan tiket palsu sebelumnya, calon penumpang yang kedapatan memegang tiket palsu juga langsung diturunkan dari KA sebagai upaya untuk menumbuhkan efek jera.
“Akhirnya, (tiket palsu) kan ketemu juga karena nomor bangkunya sama dengan penumpang yang membawa tiket resmi. Ya, (penumpang dengan tiket palsu) diturunkan, kan rugi sendiri,”
“Bantu kami untuk menanggulangi (calo tiket, red.). Calo kan ada karena ada calon penumpang yang membeli. Kalau tidak ada yang membeli dari calo, kan para calo akan ‘mati’ sendiri,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: