Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan pidato saat peluncuran Gerakan Tertib dan Disiplin Nasional di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (29/11). Kementerian Dalam Negeri meluncurkan program tersebut untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa yang disiplin. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan pejabat kepala daerah agar melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Bukan sebaliknya, aparat birokrasi minta dilayani masyarakat yang dipimpinnya bak priyayi.

“Pelayanan publik harus terus ditingkatkan, buang budaya dan mental priyayi atau minta dilayani di kalangan aparat pemerintah. Aparat harus melayani bukan dilayani,” kata Tjahjo kepada wartawan, Senin (28/12).

Sebagai poros pemerintahan, Kemendagri akan terus menggelorakan semangat Nawa Cita ke seluruh lapisan dan tingkatan masyarakat. Salah satu tolak ukurnya adalah dengan melayani sepenuh hati sekaligus mencerminkan kehadiran pemerintah ditengah-tengah masyarakat.

Selain menghilangkan mental priyayi, Tjahjo juga menyampaikan upaya memperbaiki dan komunikasi pembangunan serta program rutin di seluruh jajaran. Ia meminta aparat birokrasi tidak menggunakan kata-kata bias, namun menyampaikan secara kongkrit dan menjangkau masyarakat.

“Slogan lama dihapuskan dengan mengubah bentuk program yang nyata hasilnya dan dirasakan masyarakat secara langsung. Misalnya, program bantuan nelayan,” jelasnya.

Terakhir, mantan Sekjen PDI Perjuangan itu menyampaikan masalah perencanaan dan pelaksanaan anggaran agar lebih efektif dan efisien namun tetap memperhatikan kualitas sasaran strategis pembangungan daerah yang hendak dicapai.

Artikel ini ditulis oleh: