Jakarta, Aktual.co — Dipilihnya KSAD, Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI oleh Presiden Jokowi dikhawtirkan timbul letupan kekecewaan dari salah matra di TNI.
Hal itu disampaikan Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis, di Jakarta, Rabu (10/6). 
Margarito menjelaskan tradisi giliran dalam mengangkat Panglima TNI akan menimbulkan soliditas di antara angkatan-angkatan yang ada yaitu Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. 
“Jadi, tak ada angkatan yang merasa dianakemaskan atau dianaktirikan. Semua akan merasa dianggap penting,” ucapnya.
Dia juga berharap mudah-mudahan dengan situasi ini tak ada letupan-letupan kekecewaan dari satu matra tertentu di TNI
“Tradisi giliran itu tak ada dalam undang-undang tertulis, namun sebaiknya Presiden Jokowi mengikutinya,” tutupnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah memilih KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI. Presiden telah mengajukan namanya kepada pimpinan DPR untuk menjalani fit and proper test. 
Dengan demikian terjawab sudah teka-teki dari angkatan mana yang akan dipilih Presiden menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal TNI Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun 1 Agustus 2015 nanti.

Artikel ini ditulis oleh: