Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (27/11). Sudirman Said memaparkan perkembangan proyek-proyek bidang minyak dan gas di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serapan anggarannya hingga akhir tahun ini baru mencapai angka Rp8,9 triliun, atau berkisar 66,82 persen dari pagu Kementerian ESDM di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang berada di angka Rp15,1 triliun.

Menteri ESDM Sudirman Said beralasan jika belum optimalnya serapan dan belanja kementeriannya tahun ini tak lepas dari mundurnya beberapa pelaksanaan tender yang digelar oleh jajaran.

“Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya serapan anggaran tahun ini lebih tinggi. Tahun lalu kita cuma menyerap kurang dari Rp5 triliun,” kata Sudirman di Jakarta, Selasa (29/12).

Untuk itu, ke depan pihaknya berencana mempercepat pelaksanaan beberapa tender sejak Januari 2016. Dengan begitu, Sudirman pun optimistis serapan anggaran tahun depan akan lebih tinggi dari tahun ini.

“Target kami di atas 90 persen dari pagu anggaran (APBN 2016) di angka Rp7,8 triliun,” ucap dia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM yang dipaparkan, salah satu proyek yang belum terealisasi sampai dengan akhir Desember ini ialah pemberian 50 ribu unit converter kit secara gratis kepada para nelayan.

Padahal, pemberian converter kit ini dimaksudkan untuk menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan mengonversikannya ke pemanfaatan bahan bakar gas. Namun lantaran PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) selaku pemenang tender tak mampu menyediakan converter kit sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), maka proyek ini terpaksa harus ditunda.

“Ini masih terbentur regulasi. Kalau uang kami ada. Mungkin proyek ini akan dilanjutkan tahun depan,” tutupnya

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan