Jakarta, Aktual.com – Setahun kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang sempat digadang sebagai harapan baru Indonesia, justru dianggap sebuah ironi.
Pendapat itu disampaikan presidium Aliansi Tarik Mandat (ATM) yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Beni Pramula. Kata dia, setahun dipimpin Jokowi-JK, rakyat Indonesia harus mengubur harapan atas janji-janji manis saat kampanye.
“Semangat Pancasila tak lagi menjadi spirit, Trisakti sekedar retorika politik semata, Nawacita jadi dukacita. Kedaulatan semakin jauh dari kenyataan. Kebijakan ekonomi dibawah pemerintahan Jokowi-JK malah semakin liberal,” kata dia saat diskusi bertema “Catatan Kritis Pemerintahan Jokowi-JK” di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (30/12).
Menurut dia, perjalanan kepemimpinan Jokowi membuat kondisi politik menjadi semakin gaduh. Karena kebijakan pemerintah dilandasi oleh ‘leadership’ yang lemah.
Indonesia di era kepemimpinan Jokowi, kata dia, layaknya republik multipilot. “Jokowi tak bisa melepaskan diri dari kepentingan elit politik dan para pemilik modal besar di belakangnya,” ujar Beni.
Ditambahkan dia, penegakan hukum semakin hari juga semakin lemah. Terbukti dengan banyaknya penyelesaian kasus yang tidak jelas.
“Penegakan hukum makin sulit terwujud. KPK dan kepolisian malah semakin lemah. Sejumlah kasus-kasus besar semakin tak jelas penyelesaiannya, Nawacita jadi dukacita, Trisakti Jokowi telah mati. Jokowi adalah produk sistem pollitik yang semakin liberal,” imbuh Beni.
Dia berpendapat, jika mempertahankan pemerintah yang seperti ini, bangsa dikhawatirkan akan menanggung dosa sejarah di kemudian hari. Karena telah melakukan pembiaran terhadap kedzaliman yang nyata.
Beni pun mengimbau para mahasiswa dan pemuda se-Indonesia turun ke jalan dan mengawal untuk memperbaiki rusaknya pemerintahan saat ini. Dengan semangat demi menyelamatkan NKRI dari neokolonialisme dan proyek yang menjarah kekayaan bangsa.
Artikel ini ditulis oleh: