Seorang warga menulis angka tahun 2016 dengan pijaran lampu berlatar belakang suasana pesta kembang api saat malam perayaan pergantian tahun di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (1/1). Puluhan ribu warga menyambut perayaan tahun baru 2016 dengan melakukan pesta kembang api di Pantai Kuta. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Seorang siswa SDN 26 Sangkia, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Fadilah Ramadhan 11 tahun, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Simpang Banda Baru, Lubuk Basung, Jumat (1/1) sekitar pukul 24:30 WIB.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Iptu Yudi Partanto mengatakan, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, karena mengalami luka serius pada bagian kepala.

“Namun korban tidak tertolong, saat ini jasadnya telah dibawa ke rumah duka di Kampuang Pariak Jorong III, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung untuk disemayamkan dan akan dimakamkan di makam kaum tidak jauh dari rumah korban,” katanya di Lubuk Basung, Jumat (1/1).

Dia menceritakan saat itu korban berboncengan dengan Faizal Hamid 16 tahun, warga Titisan Tunggang, Kecamatan Lubuk Basung, dari arah Maninjau menuju Lubuk Basung. Tiba-tiba di Simpang Banda Baru, sepeda motor yang dikendarai Faizal Hamid bersengolan dengan sepeda motor lainnya jenis Honda Supra Fit BA 6215 TA.

Akibat kejadian itu sepeda motor yang dikendarai Faizal Hamid siswa MTsN 1 Lubuk Basung terjatuh ke arah jalan dan kepala Fadila Ramadhan terbentur dengan aspal. Sedangkan tangan kiri Faizal Hamid mengalami patah tulang.

Saat kejadian itu, pengendara sepeda motor yang menyenggol langsung melarikan diri. “Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Lubuk Basung untuk pertolongan pertama dan Fadilah Ramadhan meninggal dunia setelah beberapa menit dirawat. Sedangkan Faizal Hamid dirujuk ke Rumah Sakit Umum M Djamil Padang,” katanya.

Kasus kecelakaan ini, merupakan satu-satunya saat malam pergantian tahun. Sementara pada 2015 sebanyak 195 kasus kecelakaan lalu lintas dengan meninggal dunia sebanyak 35 orang, luka berat 27 orang, luka ringan 270 orang dan kerugian materil sekitar Rp301,1 juta.

Sementara pada 2014 sebanyak 157 kasus kecelakaan, meninggal dunia 23 orang, luka berat 27 orang dan luka ringan 241 orang.

“Kasus kecelakaan ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan korban merupakan usia produktif antara delapan sampai 35 tahun. Ini disebabkan karena faktor pengendara yang sering melakukan kebut-kebutan, tidak mengunakan kelengkapan saat mengendarai sepeda motor,” katanya.

Tokoh pemuda kabupaten setempat, Syahmendra Putra menambahkan pihak orang tua harus mengontrol dan tidak memberikan sepeda motor kepada anak yang masih dibawah umur.

“Mereka yang masih dibawah umur ini pemikiran masih labil dan sering kebut-kebutan di jalan raya,” kata mantan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kabupaten setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu