Jakarta, Aktual.com — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada tahun anggaran 2016 mendapatkan kucuran dana sebesar Rp14 miliar yang bersumber dari Dana Aloksi Khusus (DAK).
“Anggaran miliaran rupiah itu, bakal diperuntukkan bagi berbagai pelaksanaan kegiatan, baik rehabilitasi ruangan maupun penambahan bangunan poleklinik serta penambahan alat rawat nginap operasi dan laboratoritum,” kata Direktur RSUD Jailolo, dr Syafrullah Radjiloen, dihubungi dari Ternate, Minggu (3/1).
Dia mengatakan, alokasi DAK yang diperuntukan bagi RSUD pada 2016 dipastikan sudah bisa direalisasikan pertengahan Januari mendatang.
Alokasi DAK masih tetap sama nilai seperti pada 2015. Namun, ada yang bersumber dari DAK reguler sebesar Rp4 miliar, serta sisanya dari DAK tambahan, sehingga dalam penyerapanya dua kali luncuran.
Selain dana yang bersumber dari DAK, lanjut dia, terdapat juga alokasi anggaran sebesar 480 juta, yang bersumber dai dana pembimbingan agreditasi RSUD Jailolo.
Pertimbangannya, seluruh RSUD pada 2016, diwajibkan untuk semua harus teragreditasi berstandar Internasional.
Dia berharap dengan alokasi anggaran dari berbagai sektor tersebut, diharapkan infrastuktur RSUD Jailolo juga kian baik, sehingga pelayanan juga semakin ditingkatkan.
Apalagi saat itu, Halmahera Barat sedang memerangi tingginya penderita penyakit malaria.
“Upaya ini dilakukan guna mencapai perlindungan terhadap seluruh penduduk berisiko penuluran penyakit malaria,” kata Syafrullah.
Dia mengakui, saat ini masih dibutuhkan sekitar 40 juta kelambu karena tingginya kebutuhan masyarakat.
“Makanya, kami membutuhkan adanya Kementerian Kesehatan maupun Sosial, Pemprov Maluku Utara, Pemkan Halmehera Barat serta lembaga swadaya masyarakat (LSM), swasta dan lembaga donor,”ujar Syafrullah. .
Pembagian kelambu harus disertai dengan sosialisasi, advokasi dan promosi agar mendapat dukungan semua sektor, termasuk masyarakat dalam meningkatkan cakupan pemakaiannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka