Jakarta, Aktual.co — Direktur Pelaksana Bank Dunia yang juga mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya mengetahui kondisi keuangan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) saat itu kurang baik. Namun, pada rapat yang dipimpin Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) pada 21 Mei 2008 membahas penyelamatan PT TPPI, Sri mengaku tidak menghadiri rapat tersebut.

“Pertama, ada rapat dilakukan JK bulan Mei 2008 untuk 21 Mei 2008 dan secara jelas membahas mengenai petrokimia Tuban. Dan di dalam pembahasan yang saya tidak hadir, tapi dipimpin oleh Wapres dilakukan pembahasan mengenai bagaimana menyelamatkan TPPI dengan bagaimana Pertamina memberikan kondesat kepada TPPI,” ujar Sri usai pemeriksaan di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (8/6).

Sementara itu, JK saat dimintai konfirmasi mengatakan bahwa kondisi keuangan TPPI memang buruk. Oleh karena itu, kata dia, perlu dibantu dengan memberikan pekerjaan.

“Justru itu, kalau tidak buruk tidak perlu dibantu. Jadi dia (TPPI) buruk, perlu dikasih kerjaan,” ujar JK usai mengisi acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Jakarta, Selasa (8/6).

Selain itu, JK seperti nampak tak ingin disalahkan. Menurutnya, kesalahan bukan terletak pada yang memberi pekerjaan, melainkan karena uangnya tidak dibayar.

“Yang salah bukan yang memberikan pekerjaan, tapi uangnya hasil pekerjaan yang tidak dibayar,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka