Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pembangunan infrastruktur khususnya di bidang perkeretaapian bisa dipercepat, baik yang berada di dalam maupun luar Pulau Jawa.
“Saya kira beberapa tempat juga sudah dimulai, di Sulawesi dan beberapa titik di Sumatera. Saya berharap tahun ini juga yang di Papua bisa dimulai. Kalau enggak bisa semester 1 ya semester II. Tapi tahun ini,” kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas dengan topik Kereta Api Cepat di Kantor Presiden Jakarta, Senin (4/1).
Ia meminta agar pelaksanaan pembangunan proyek bisa dimulai Juni dan jika tidak memungkinkan maksimal pada Oktober atau November 2016. Yang jelas pembangunan harus direalisasikan tahun ini.
Dalam rapat terbatas itu Presiden sekaligus ingin mendengarkan laporan kesiapan dimulainya pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
“Saya ingin mengetahui sejauh mana kendala dan hambatan yang ada, baik dalam proses perizinan. Izin trase, izin pembangunan stasiun, dan izin-izin lainnya,” katanya.
Mantan Gubernur DKI itu juga ingin mendengarkan langsung rekomendasi dari gubernur, bupati, dan wali kota yang wilayahnya dilalui trase kereta cepat ini.
“Apa ada kendala penyesuaian RTRW, sebagai akibat dilalui kereta api cepat yang akan kita kerjakan dalam waktu sesegera mungkin,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden juga ingin menegaskan kembali, terutama bagi BUMN yang ikut di dalamnya.
Presiden menegaskan pembangunan kereta cepat itu dilakukan dengan pola business to business, termasuk ada usaha patungan/joint venture antara Indonesia dengan Tiongkok.
Oleh sebab itu, pembiayaan pembangunan kereta api cepat ini tidak menggunakan APBN dan tidak menggunakan jaminan dari pemerintah.
“Tetapi walau demikian saya minta agar BUMN yang ikut dalam konsorsium ini, ‘prudent’ dan hati-hati dalam mengkalkulasi terutama di-‘equity’-nya. Jangan sampai karena ikut konsorsium, kemudian justru tugas dalam membangun infrastruktur malah jadi ‘ngos-ngosan’, karena kalkulasinya yang tidak cermat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan