Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (29/12). Pemerintah menetapkan kuota impor sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor pada 2016 guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Wacana Kementerian Pertanian untuk swasembada daging akan berujung pada kegagalan. Pasalnya banyak daging ilegal terus menerus membanjiri di pasar tradisional. Upaya pemerintah tidak berdaya menghentikan peredaran daging ilegal.

Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati meminta pemerintah mengambil sikap tegas, peredaran daging ilegal sangat merusak stabilitas pasar dan mengancam konsumen.

“Tidak ada cara lain, dibutuhkan sikap tegas dari pemerintah. Kalau tidak ada langkah tegas, daging ilegal ini akan semakin banyak masuk ke Indonesia,” katanya dalam Bincang Agribisnis di Bumbu Desa, Jakarta pusat, Selasa (5/1).

Lebih lanjut, Marina mengungkapkan, hingga kini langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengatasi masalah masuknya daging ilegal masih belum maksimal. Masih banyak celah yang membuat para pelaku dan petugas bermain meraup keuntungan dari masuknya daging ilegal ke tanah air.

“Daging ilegal tak hanya akan mempengaruhi harga di pasar, tapi yang paling penting adalah kesehatan masyarakat menjadi semakin menurun. Sayang, kalau masyarakat kita terkena penyakit karena masuknya daging ilegal ini,” pungkas Marina.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka